Bagaimana Pandangan Islam tentang Hari Valentine?

Bagaimana Pandangan Islam tentang Hari Valentine? - Ketika kita bertanya kepada anak muda sekarang apa itu Hari Valentine, mereka kebanyakan akan menjawab Hari Valentine adalah Hari Kasih Sayang. Kasih sayang kepada siapa? kepada lawan jenis mereka. Apa yang mereka lakukan ketika Hari Valentine, kebanyakan juga akan menjawab memberi hadiah kepada pasangan mereka hadiah itu bisa berupa coklat maupun bunga.

Kurangnya pemahaman kita tentang apa itu Hari Valentine bisa membuat kita terjebak pada hal - hal diatas. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai apa itu Hari Valentine dan bagaimana pandangan islam tentang Hari Valentine.

Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

Daftar Isi :
  • Apa itu Hari Valentine?
  • Sejarah singkat Hari Valentine
  • Hari Valentine menurut pandangan Islam
  • Quotes larangan Hari Valentine


Apa itu Hari Valentine?


Hari Valentine adalah hari raya milik bangsa Romawi jahiliyah. Hari ini terus berlangsung sampai masuknya bangsa Romawi ke dalam agama Nashrani. Hari Valentine sendiri berhubungan dengan seorang pastur yang bernama Valentine yang dihukum mati pada tanggal 14 Februari 270 M. Hingga kini hari Valentine masih dirayakan oleh orang-orang kafir dan mereka sebarkan perbuatan zina serta kemungkaran di dalamnya.

Sejarah singkat Hari Valentine


Ada banyak versi yang tersebar terkait dengan asal mula Hari Valentine. Namun, sejarah Hari Valentine yang paling populer di kalangan masyarakat adalah sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah perayaan upacara yang digunakan untuk pensucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dimana pada dua hari pertama khusus dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda akan melakukan undian dengan cara mengambil nama - nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap nama gadis yang keluar akan menjadi pasangannya selama setahun untuk bersenang-senang dan dijadikan obyek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindungan kepada dewa Lupercalia dari gangguan serigala. Selama upacara ini, kaum para kaum muda akan melecut orang dengan menggunakan kulit binatang dan para wanita akan berebut untuk dilecut karena menganggap lecutan itu akan membuat mereka menjadi lebih subur lagi.

Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di negara Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama katolik Roma mulai mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa Kristiani, antara lain dengan mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus atau Pastor. Di antara pendukungnya seperti Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi pada ajaran agama Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book Encyclopedia 1998).

Kaitan Hari Kasih Sayang dengan Valentine

The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Namun demikian tidak pernah ada penjelasan siapa “St. Valentine” yang dimaksud, juga dengan kisahnya yang tidak pernah diketahui ujung-pangkalnya karena tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda.

Pada versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan untuk menangkap dan memenjarakan St. Valentine dikarenakan dia menyatakan bahwa Tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa dari St.Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Di versi kedua menceritakan tentang Kaisar Claudius II yang menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang sudah menikah. Kaisar Claudius II lalu melarang para pemuda untuk menikah, namun St.Valentine melanggarnya dan diam-diam mulai menikahkan banyak pemuda sehingga dia pun ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M (The World Book Encyclopedia, 1998).

Versi yang ketiga menceritakan ketika sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati sebagai pahlawan karena telah memperjuangkan kepercayaannya), dia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis “Dari Valentinusmu”.
(Sumber http://id.wikipedia.org/ dan lain-lain)

Dari penjelasan di atas dapat kita tarik kesimpulan:

  • Hari Valentine berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan paganisme dan kesyirikan.
  • Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentine.
  • Hari valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap sebagai pejuang dan pembela cinta.

Hari Valentine menurut pandangan Islam


Di zaman yang serba modern ini, perayaan valentine sering disebut sebagai perayaan “hari kasih sayang”. Memang sungguh ironis kondisi remaja saat ini. Mungkin sebagian besar dari kita sudah mengetahui kenyataan mengenai sejarah di atas. Akan tetapi kita seolah-olah menutup mata dan menyatakan boleh-boleh saja merayakan hari valentine yang sebenarnya itu adalah ritual paganisme. Sudah semestinya kita sebagai kaum muslimin berpikir bahwa tidak sepantasnya merayakan Hari Valentine yang jelas-jelas nyata bahwa Hari Valentine adalah Hari ritual non muslim bahkan bermula dari ritual paganisme. Bahkan secara tegas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Daud). Dalil ini menurut saya sudah cukup sebagai alasan dilarangnya merayakan hari valentine, apa pun bentuk perayaannya.


Quotes larangan Hari Valentine

say no to valentine


Semoga sedikit apa yang saya tulis diatas dapat bermanfaat dan membantu menambah wawasan kita mengenai Hari Valentine. Bisa teman - teman semua bantu share jika bermanfaat.

Jazakallahu Khairan

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter